PHINISIMEDIA.COM, TERNATE – Peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia di Maluku Utara berlangsung dengan cara yang luar biasa dan menyita perhatian publik.
Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda, tampil memukau mengenakan kostum mermaid (putri duyung) saat upacara pengibaran bendera merah putih di bawah laut, Laut Sulamadaha, Ternate, Maluku Utara (Malut).
Sherly Tjoanda merupakan Gubernur Malut periode 2025–2030, resmi dilantik pada Kamis, 20 Februari 2025, bersama 961 kepala daerah terpilih pada Pilkada 2024.
Dalam momen bersejarah ini, Sherly bertugas membawa Bendera Merah Putih di bawah laut.
Politisi Partai Semokrat itu kemudian menyerahkannya kepada inspektur upacara di dasar laut.
Gubernur Malut terlihat berenang pelan ke arah bendera, mencium merah putih, lalu naik ke permukaan. Kostum mermaid yang dikenakannya bernuansa merah putih, lengkap dengan ekor duyung yang dirancang khusus agar tetap leluasa bergerak di bawah air.
Momen itu diunggah di akun Instagram Sherly (@s_tjo) pada Sabtu (16/8/2025).
Penampilannya tampak menari-nari mengikuti arus laut, memadukan keanggunan, kreativitas, dan pesan patriotik.
Upacara unik ini terselenggara berkat kolaborasi Pemerintah Provinsi Maluku Utara dengan Wanita Selam Indonesia (WASI), yang dipimpin istri Menteri Dalam Negeri, Tri Tito Karnavian. Sebanyak 100 penyelam dilibatkan dalam upacara tersebut, menjadikannya salah satu peringatan HUT RI paling kreatif di Indonesia.
“Merah Putih nggak cuma berkibar di tiang, hari ini dia menyatu dengan ombak, menyelam ke dasar laut,” tulis Sherly dalam caption Instagram-nya, menekankan simbol kecintaan pada tanah air sekaligus pelestarian ekosistem laut.
Sherly Tjoanda merupakan politisi Partai Demokrat yang menempuh jalan panjang sebelum menjadi gubernur.
Pada Pilkada 2024, ia menggantikan mendiang suaminya, Benni Laos, yang meninggal dunia dalam kecelakaan speedboat. Bersama pasangannya, Sarbin Sehe, Sherly memenangkan kontestasi dan dilantik langsung oleh Presiden RI Prabowo Subianto.
Perempuan kelahiran 8 Agustus 1982 ini juga aktif di bidang sosial melalui Yayasan Bela Peduli, yang fokus memberikan bantuan bagi anak yatim dan masyarakat kurang mampu.
Penampilannya sebagai “putri duyung merah putih” bukan sekadar atraksi visual, tetapi juga membawa pesan inspiratif tentang kreativitas, cinta tanah air, dan kepedulian terhadap laut Maluku Utara.
HUT RI ke-80 ini menjadi momen yang tak terlupakan bagi Maluku Utara, memperlihatkan bagaimana patriotisme dapat diwujudkan dengan cara yang unik, kreatif, dan mendalam, sekaligus menginspirasi masyarakat untuk terus menghargai kemerdekaan dan menjaga kekayaan alam laut Indonesia.
Comment