OTT Sertifikasi K3: Benarkah Ada Jaringan Mafia di Balik Kasus Wamenaker Noel?

PHINISIMEDIA.COM, MAKASSAR – Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang menjerat Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker), Immanuel Ebenezer alias Noel, membuka tabir baru terkait dugaan praktik kotor dalam pengurusan sertifikat Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

Wakil Ketua KPK, Fitroh Rohcahyanto, membenarkan bahwa penangkapan Noel bersama sembilan orang lainnya berhubungan dengan kasus pemerasan perusahaan yang hendak mengurus sertifikasi tersebut.

“Terkait pengurusan sertifikasi K3,” kata Fitroh, Kamis (21/8/2025).

Dugaan Jaringan Mafia Sertifikasi

Kasus Noel menguatkan dugaan bahwa pengurusan sertifikasi K3 selama ini tidak sepenuhnya bersih. Informasi yang dihimpun menyebut adanya pihak-pihak tertentu yang memanfaatkan proses sertifikasi untuk meraup keuntungan melalui pungutan liar dan pemerasan.

Beberapa sumber internal menyebut, praktik “mafia sertifikasi” ini sudah lama dikeluhkan oleh pelaku usaha. Perusahaan yang hendak mendapatkan sertifikasi K3 diduga kerap dipersulit jika tidak memberikan sejumlah uang kepada oknum tertentu.

“Ini sudah jadi rahasia umum. Kalau tidak setor, proses bisa tertunda lama. Kalau mau cepat, ada jalurnya,” ujar salah satu pengusaha yang enggan disebut namanya.

KPK Segel Ruangan Kemenaker

Usai OTT, KPK langsung melakukan penyegelan terhadap salah satu ruangan di Kementerian Ketenagakerjaan.

Belum dijelaskan detail ruangan mana yang dimaksud, namun langkah ini memperkuat dugaan bahwa praktik pemerasan melibatkan jaringan di internal kementerian.

Selain menyita sejumlah uang, KPK juga menemukan puluhan mobil mewah serta motor Ducati yang diduga terkait dengan kasus ini.

Aset tersebut kini sedang ditelusuri lebih jauh untuk memastikan apakah berhubungan langsung dengan Noel.

Publik Menunggu Status Hukum Noel

KPK memiliki waktu 1×24 jam sejak penangkapan untuk menentukan status hukum Noel dan para pihak lainnya.

Jika terbukti menerima suap atau terlibat langsung dalam jaringan mafia sertifikasi, Noel terancam dijerat dengan pasal tindak pidana korupsi.

Kasus ini menjadi OTT ketiga KPK dalam dua pekan terakhir, setelah sebelumnya menangkap Bupati Kolaka Timur Abdul Azis serta OTT terkait dugaan suap pengelolaan kawasan hutan di Jakarta.

Dari Aktivis ke Pejabat

Nama Noel dikenal publik sejak lama sebagai aktivis sekaligus Ketua Relawan Jokowi Mania (Joman).

Dalam kontestasi Pilpres 2024, ia sempat menyatakan dukungan kepada Ganjar Pranowo, namun kemudian berbalik arah mendukung Prabowo Subianto setelah Gibran Rakabuming Raka diumumkan sebagai cawapres.

Kini, karier politiknya menghadapi ujian berat dengan status sebagai pejabat yang terjerat OTT KPK.

Pertanyaan Besar: Siapa Saja yang Terlibat?

OTT Noel memunculkan pertanyaan besar: apakah ia hanya bagian dari sistem yang lebih besar? Ataukah ada jaringan mafia sertifikasi K3 yang terstruktur, melibatkan pejabat, oknum pegawai kementerian, hingga pihak swasta?

KPK diharapkan segera mengungkap skandal ini secara terang benderang, demi memutus mata rantai praktik kotor yang merugikan dunia usaha dan mencoreng integritas pemerintah.

Comment