Presiden Prabowo Serukan Persatuan Nasional: Mari Gotong Royong Jaga Bangsa!

Presiden Prabowo didampingi Megawati Soekarnoputri dan Ahmad Muzani (YouTube Sekretariat Presiden)

PHINISIMEDIA.COM, MAKASSAR – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menyampaikan seruan tegas dan menyentuh dalam konferensi pers di Istana Negara pada Minggu (31/8).

Ketum Partai Gerindra itu mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk menjaga persatuan nasional di tengah situasi yang memanas akibat gelombang demonstrasi di berbagai kota.

Dalam esempatan tu, ia didampingi para pimpinan partai politik dan lembaga tinggi negara.

Prabowo menekankan pentingnya kembali ke nilai-nilai dasar bangsa: gotong royong, kebersamaan, dan semangat menjaga keutuhan tanah air.

“Mari kita jaga persatuan nasional. Indonesia di ambang kebangkitan. Jangan sampai kita terus diadu domba,” tegas Prabowo, mengawali pernyataan resminya.

Dalam suasana yang sarat ketegangan sosial, Prabowo menyejukkan dengan penegasan bahwa negara menghormati kebebasan berpendapat dan hak rakyat untuk menyampaikan aspirasi secara damai.

Namun, ia juga menegaskan bahwa negara tidak akan tinggal diam terhadap segala bentuk kekerasan, penjarahan, atau upaya merusak fasilitas umum.

“Aspirasi murni harus dihormati. Tapi jika ada tindakan yang merusak, anarkis, mengarah pada makar dan terorisme, maka negara wajib hadir dan menegakkan hukum,” ujarnya.

Didampingi Tokoh Besar, Diumumkan Langkah-Langkah Tegas

Konferensi pers ini menjadi momentum bersejarah karena dihadiri para tokoh penting, termasuk Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri.

Hadir pula Waketum Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas), Ketum PAN Zulkifli Hasan, Ketum Golkar Bahlil Lahadalia, Ketum PKB Muhaimin Iskandar, Ketum NasDem Surya Paloh, dan Sekjen PKS M Kholid.

Presiden mengungkapkan, para ketua umum partai politik telah menyepakati sejumlah langkah strategis, termasuk pencabutan tunjangan DPR yang tidak relevan.

Moratorium kunjungan kerja anggota DPR ke luar negeri juga dicabut.

Penonaktifan beberapa anggota DPR partai masing-masing karena pernyataan yang dianggap tidak berpihak kepada rakyat.

“Saya menerima laporan bahwa partai-partai telah mengambil langkah tegas terhadap anggota mereka yang dianggap menyimpang dari semangat pengabdian kepada rakyat,” tutur Prabowo.

Aparat Diperintahkan Jaga Rakyat, Bukan Mengancam

Presiden juga memerintahkan TNI dan Polri untuk menjaga ketertiban dan melindungi rakyat dari tindakan anarkis, namun tetap dalam koridor hukum dan menghormati hak asasi manusia.

“Aparat harus melindungi, bukan menakuti. Mereka harus menjadi garda depan pelindung masyarakat dari ancaman, bukan dari rakyat itu sendiri,” tegasnya.

Pintu Dialog Dibuka Lebar

Dalam semangat demokrasi, Prabowo membuka pintu dialog bagi semua kelompok yang ingin menyampaikan kritik dan aspirasi.

Ia memerintahkan seluruh kementerian dan lembaga negara untuk menerima utusan-utusan rakyat dan mendengar langsung masukan mereka.

“Silakan sampaikan kritik dan koreksi dengan baik. Pemerintah akan mendengar, mencatat, dan menindaklanjuti dengan sungguh-sungguh,” ucapnya.

Pesan Kemanusiaan dan Kebangsaan

Terakhir, Presiden Prabowo menyampaikan pesan kuat yang menyentuh seluruh elemen bangsa:

“Semangat kita dari nenek moyang adalah gotong royong. Mari kita jaga keluarga kita, lingkungan kita, dan bangsa kita. Kita selalu diintervensi dan diadu domba. Jangan mau lagi. Indonesia terlalu berharga untuk dibiarkan hancur oleh kebencian dan perpecahan,” tegasnya.

Dengan semangat kebangsaan yang tinggi, Presiden Prabowo kembali menegaskan bahwa pemerintah akan selalu berada di pihak rakyat dan bekerja untuk kepentingan semua, terutama mereka yang paling lemah dan tertinggal.

Comment