PHINISIMEDIA.COM, MAKASSAR – Sulawesi Selatan (Sulsel) harus menelan pil pahit menjelang Pekan Olahraga Nasional (PON) 2025 di Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (NTB-NTT).
Dua atlet angkat besi andalan Sulsel, Rahmat Erwin Abdullah dan Ade Rifky Agustian, resmi mengajukan permohonan mutasi untuk membela Jawa Timur (Jatim).
Keputusan ini menjadi pukulan telak bagi Sulsel, terutama karena kedua atlet tersebut merupakan sumber kekuatan utama dalam cabang angkat besi.
Surat permohonan mutasi yang juga ditandatangani pelatih mereka, Erwin Abdullah, telah diajukan ke Pengprov Persatuan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PABSI) Sulsel dan tengah dalam proses administrasi.
Alasan utama pengajuan mutasi ini adalah ketidakpuasan kedua atlet terhadap iklim pembinaan olahraga di Sulsel yang dianggap tidak mendukung perkembangan prestasi mereka.
“Adapun alasan kami mengajukan mutasi adalah agar kami dapat berkembang dan meningkatkan prestasi serta masa depan yang lebih baik lagi,” ujar Rahmat Erwin, peraih medali perunggu Olimpiade Tokyo 2020.
Rahmat juga mengucapkan terima kasih atas kesempatan yang diberikan Sulsel selama ini.
“Saya banyak belajar dan berkembang selama berprestasi untuk Sulsel,” katanya.
Sementara itu, Ade Rifky berharap PABSI Sulsel tetap maju meskipun dirinya memilih untuk pindah.
Sekretaris Umum Pengprov PABSI Sulsel, Attock Suharto, membenarkan pengajuan mutasi tersebut dan menyatakan keputusan ini diambil secara sadar tanpa paksaan.
Menurut Attock, tidak adanya iklim pembinaan yang memadai menjadi alasan utama pindahnya kedua atlet tersebut.
“Sulsel tentu kehilangan potensi emas menjelang PON nanti. Dengan pindahnya mereka, kami dipastikan kehilangan tiga medali emas,” ungkap Attock.
Comment