Haji Darwis Dg Nai: Kredit Bunga 5 Persen Jadi Angin Segar untuk Pengembang

PHINISIMEDIA.COM, MAKASSAR Ketua OKK Apersi Sulawesi Selatan, Haji Darwis Dg Nai, menyambut antusias kehadiran program Kredit Perumahan subsidi bunga 5 persen yang digulirkan oleh Bank Tabungan Negara (BTN), sebagai bagian dari percepatan pembangunan tiga juta rumah yang menjadi prioritas nasional pemerintahan Presiden Prabowo.

Dalam kegiatan Sosialisasi Kredit Program Perumahan yang digelar Apersi Sulsel bersama BTN Wilayah Sulampua di Sekretariat Apersi Sulsel, Jumat (3/10/2025), Haji Darwis — yang akrab disapa Aji Nai — menegaskan bahwa program ini adalah terobosan nyata yang dinanti para pengembang, terutama skala kecil dan menengah.

“Kami menyambut baik program ini. Para anggota Apersi sudah mulai menyiapkan berkas pengajuan ke BTN. Ini adalah program yang ditunggu-tunggu karena bunga kreditnya hanya 5 persen, jauh lebih rendah dibanding bunga konvensional yang bisa mencapai 11 hingga 13 persen,” ungkap Aji Nai.

Menurut Aji Nai, suku bunga yang lebih ringan akan memberi ruang gerak yang lebih luas bagi para pengembang untuk mempercepat realisasi proyek perumahan rakyat di Sulawesi Selatan.

“Dengan bunga ringan, pengembang tidak lagi terbebani biaya kredit tinggi. Ini mendorong percepatan pembangunan rumah layak huni bagi masyarakat, sekaligus membantu pemerintah menyukseskan target tiga juta rumah,” ujarnya.

Ia juga menyoroti bahwa sektor perumahan tak hanya berdampak pada kebutuhan tempat tinggal, tetapi juga menjadi lokomotif penting dalam menggerakkan ekonomi, terutama di sektor konstruksi, tenaga kerja, hingga industri pendukung lainnya.

“Ini bukan sekadar pembangunan fisik, tapi stimulus bagi ekonomi lokal. Apalagi BTN menargetkan penyaluran kredit hingga Rp11 triliun secara nasional dalam waktu tiga bulan. Angka yang sangat signifikan,” tambahnya.

Dalam sosialisasi tersebut, Area Head Consumer BTN Sulampua, Hasrul, menjelaskan bahwa program kredit ini dapat mengakomodasi semua tahap pembangunan — dari pembebasan lahan, konstruksi, hingga pembiayaan supplier — dengan plafon maksimal pengajuan sebesar Rp5 miliar per proyek.

“Secara sistem, Apersi sudah siap. Bahkan jika ada lokasi baru, selama pengajuannya maksimal Rp5 miliar, bisa dibiayai,” jelas Hasrul.

Haji Darwis menegaskan bahwa Apersi Sulsel akan terus mengawal dan mendorong anggotanya untuk memanfaatkan peluang ini sebaik mungkin. Ia juga berharap, sinergi antara Apersi dan BTN dapat diperkuat melalui layanan pendampingan dan percepatan proses pengajuan.

“Kami optimistis program ini bisa mengurangi backlog perumahan, khususnya untuk MBR (masyarakat berpenghasilan rendah). Pengembang siap mendukung, asalkan akses dan prosedurnya dimudahkan,” pungkas Aji Nai.

Dengan dukungan pembiayaan yang ramah dan komitmen kuat dari asosiasi pengembang, program ini diyakini akan memberi dampak signifikan terhadap pemerataan hunian layak di Sulawesi Selatan, sekaligus menggerakkan roda ekonomi sektor properti secara berkelanjutan.

Comment