MPR RI Minta Negara Lain Ikuti Jejak Indonesia Boikot Atlet Israel

PHINISIMEDIA.COM, MAKASSAR – Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid (HNW), mengapresiasi langkah tegas pemerintah Indonesia.

Indonesia menolak pemberian visa bagi enam atlet Israel untuk mengikuti Kejuaraan Dunia Senam Artistik 2025 di Jakarta.

Ia menilai keputusan ini sejalan dengan amanat konstitusi dan prinsip politik luar negeri Indonesia yang menolak segala bentuk penjajahan.

Menurut Hidayat, sikap pemerintah yang konsisten menolak partisipasi Israel di berbagai ajang olahraga internasional bukan hanya bentuk solidaritas terhadap rakyat Palestina.

Namun juga wujud nyata dari semangat konstitusi Indonesia.

“Sikap ini sudah sejalan dengan Pembukaan UUD 1945 yang menegaskan Indonesia menolak segala bentuk penjajahan,” kata Hidayat kepada wartawan, Sabtu (11/10/2025).

“Semangat itu juga diturunkan dalam sejumlah regulasi seperti UU Keimigrasian dan Peraturan Menteri Luar Negeri yang masih berlaku,” tambahnya.

Dukungan dari Berbagai Elemen Bangsa

Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu mengatakan, langkah pemerintah menolak kedatangan atlet Israel mendapat dukungan luas dari berbagai elemen masyarakat Indonesia.

Dukungan datang dari organisasi keagamaan di Indonesia.

Di antaranya Majelis Ulama Indonesia (MUI), Muhammadiyah, dan Nahdlatul Ulama (NU).

Selain itu, lembaga pemerintahan seperti Komisi I, Komisi X, dan Komisi XIII DPR RI yang masing-masing membidangi urusan luar negeri, olahraga, dan imigrasi.

“Bahkan di Jakarta, penolakan ini disuarakan secara kompak oleh berbagai pihak, mulai dari DPRD hingga Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung,” ujarnya.

Boikot sebagai Sanksi Moral Internasional

Hidayat menilai, penolakan terhadap atlet Israel merupakan bentuk sanksi moral dan politik internasional terhadap kejahatan perang dan kemanusiaan yang dilakukan oleh rezim Zionis di Gaza dan wilayah Palestina lainnya.

“Penolakan ini bukan sekadar tindakan diplomatik, tetapi juga sanksi layak bagi pelaku genosida yang terus menindas rakyat Palestina,” tegasnya.

Ia juga menyebut langkah Indonesia selaras dengan putusan Mahkamah Internasional (ICJ) yang menyerukan negara-negara anggota PBB.

Negara-negara anggota PBB diminta bertindak terhadap Israel atas kejahatan yang dilakukannya di Gaza.

“Israel bahkan melanggar kesepakatan gencatan senjata dengan terus menyerang warga sipil di Gaza. Karena itu, sanksi pemboikotan, termasuk di dunia olahraga, merupakan langkah tepat,” tambahnya.

Indonesia Konsisten Bela Palestina

Lebih lanjut, Hidayat menegaskan bahwa Indonesia telah menunjukkan konsistensinya dalam mendukung perjuangan Palestina di berbagai forum internasional.

Ia mencontohkan, pada 2023 lalu, Indonesia juga menolak kehadiran tim sepak bola Israel dalam ajang Piala Dunia U-20 yang semula dijadwalkan digelar di tanah air.

“Sikap tegas ini mencerminkan konsistensi Indonesia dalam menegakkan nilai kemanusiaan dan keadilan global,” ujarnya.

Seruan untuk Dunia Internasional

Hidayat berharap sikap tegas Indonesia bisa menjadi inspirasi bagi negara-negara lain untuk melakukan hal serupa.

Yakni memberikan tekanan moral dan politik terhadap Israel melalui berbagai mekanisme, termasuk boikot olahraga internasional.

“Semoga sikap Indonesia ini juga diikuti oleh komunitas internasional lainnya, termasuk melarang Israel mengikuti event olahraga dunia,” ungkapnya.

Menurutnya, langkah kolektif negara-negara di dunia akan menjadi pesan kuat bahwa kejahatan terhadap kemanusiaan tidak bisa ditoleransi.

Ini sekaligus memperkuat upaya global untuk memperjuangkan kemerdekaan Palestina.

 

 

 

Comment