PHINISIMEDIA.COM, MAKASSAR – Ukraina kembali diguncang serangan besar-besaran Rusia pada Rabu (27/8) malam hingga Kamis (28/8) dini hari waktu setempat.
Angkatan Udara Ukraina melaporkan, serangan yang dilancarkan menggunakan rudal dan drone itu menghantam sejumlah wilayah di seluruh negeri.
Dalam keterangan resminya, Angkatan Udara menyebut bahwa pihaknya berhasil menembak jatuh 563 dari 598 drone dan 26 dari 31 rudal yang diluncurkan Rusia.
Meski demikian, serangan tersebut tetap menimbulkan kerusakan luas.
Puing-puing dari rudal dan drone yang ditembak jatuh jatuh di 26 lokasi berbeda di seluruh Ukraina.
“Serangan ini tercatat melanda 13 lokasi utama, sementara pecahan rudal dan drone jatuh di 26 titik lainnya,” demikian pernyataan Angkatan Udara Ukraina.
Pihak berwenang Ukraina menyebut sedikitnya 10 orang tewas, termasuk seorang anak, akibat hantaman langsung maupun dampak puing-puing yang menimpa kawasan permukiman.
Selain korban jiwa, sejumlah infrastruktur sipil juga mengalami kerusakan, termasuk kantor misi Uni Eropa di Kyiv yang jendelanya pecah dan interiornya rusak parah.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengecam keras serangan tersebut.
Menurutnya, serangan Rusia menunjukkan bahwa Moskow tidak berniat mencari jalan damai.
“Rusia memilih balistik, bukan meja perundingan. Mereka memilih untuk terus membunuh, bukan mengakhiri perang,” tulis Zelenskyy di akun X.
Sementara itu, Presiden Dewan Eropa Antonio Costa menyebut dirinya ngeri melihat dampak serangan Rusia, terutama karena turut merusak gedung misi Uni Eropa di Kyiv.
“Uni Eropa tidak akan terintimidasi. Justru serangan ini memperkuat tekad kami mendukung Ukraina,” tegasnya.
Serangan terbaru ini kembali menegaskan eskalasi konflik yang tak kunjung reda, meskipun berbagai upaya diplomasi internasional tengah digencarkan
Comment