PHINISIMEDIA.COM, MAKASSAR – Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dan Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait melakukan kunjungan langsung ke kawasan padat penduduk dan permukiman kumuh di Kelurahan Pampang, Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar, Kamis (11/9/2025).
Dalam kunjungan tersebut, keduanya didampingi oleh Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, Wakil Wali Kota Aliyah Mustika Ilham, serta sejumlah pejabat Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lingkup Pemerintah Kota Makassar.
Agenda ini merupakan bagian dari rangkaian kunjungan kerja dua menteri Kabinet Merah Putih di Kota Makassar, sebelum menghadiri penyerahan rumah gratis kepada keluarga korban demonstrasi di DPRD Sulsel pada sore harinya.
Selama hampir satu jam, rombongan menyusuri lorong-lorong sempit dan berkelok di wilayah Pampang, mengunjungi enam rumah warga yang dinilai tidak layak huni.
Rumah-rumah tersebut masuk dalam daftar penerima program bantuan bedah rumah melalui dukungan dana Corporate Social Responsibility (CSR) dari pihak swasta.
Mendagri Tito Karnavian menegaskan bahwa kunjungan ini bukan sekadar simbolis, tetapi juga sebagai bentuk kepedulian nyata terhadap kondisi hunian masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
“Kami memanfaatkan momentum kunjungan ini tidak hanya untuk seremonial, tapi juga untuk melihat langsung kehidupan masyarakat. Rumah-rumah yang kami datangi memang butuh penanganan segera, dan kami pastikan proses renovasinya akan berjalan dengan dukungan CSR,” ujar Tito.
Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menyambut baik perhatian pemerintah pusat terhadap warganya yang tinggal di kawasan kumuh.
Ia berharap sinergi antara pusat, daerah, dan sektor swasta dapat mempercepat penanganan permukiman tak layak huni.
“Kunjungan ini sangat berarti. Ini membuka peluang besar untuk percepatan perbaikan lingkungan di Pampang. Kami siap mendukung penuh,” ungkap Munafri.
Sementara itu, Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Makassar, Mahyuddin, menyampaikan bahwa lima dari enam rumah yang dikunjungi telah diverifikasi untuk program bedah rumah, dan satu sisanya masih dalam proses pendataan.
“Semua rumah ini milik masyarakat berpenghasilan rendah. Kami targetkan pelaksanaan renovasi dapat dimulai bulan ini atau paling lambat bulan depan,” jelas Mahyuddin.
Program ini menjadi bagian dari prioritas Pemkot Makassar dalam memperbaiki kawasan kumuh, dengan mengedepankan kolaborasi bersama pihak swasta melalui skema tanggung jawab sosial perusahaan (CSR).
Comment