Pakar Politik Unismuh: Kekalahan Golkar Sulsel di Pemilu 2024 Pukulan Telak

PHINISIMEDIA.COM, MAKASSAR – Partai Golkar Sulsel menghadapi situasi pelik pasca kekalahan di Pemilu 2024.

Kursi Ketua DPRD Sulsel yang selama ini menjadi simbol kejayaan partai beringin, kini beralih ke Partai Nasdem.

Pengamat politik Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, Dr Ridwan Fawallang, menyebutkan kekalahan tersebut merupakan pukulan telak bagi Golkar Sulsel.

Ia menilai, kekalahan ini harus menjadi bahan evaluasi serius di tubuh partai.

“Golkar kan pertama kalinya dalam sejarah kalah di Pemilu 2024, hilang kursi Ketua DPRD Sulsel. Itu sebetulnya jadi pukulan telak,” kata Ridwan, Kamis (28/8/2025).

Menurutnya, partai berlambang pohon beringin itu perlu melakukan refleksi mendalam terhadap arah politik dan kepemimpinan mereka.

“Paling tidak, Golkar harus flashback, melakukan evaluasi ke dalam internal kekuatan politik, leadership, dan seterusnya,” tambahnya.

Ridwan menegaskan, selama ini Golkar identik dengan kekuasaan.

Namun, dinamika politik saat ini berbeda dengan masa lalu.

Munculnya figur-figur baru di tingkat lokal, seperti Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin, membuat peta kekuatan politik di Sulsel semakin cair.

“Golkar ini selama ini selalu berada di barisan kekuasaan. Tapi kondisi politik sekarang berbeda. Kehadiran figur baru juga ikut mengubah konstelasi,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia menilai momentum Musyawarah Daerah (Musda) Golkar Sulsel bukan hanya sekadar perebutan kursi ketua.

Musda seharusnya menjadi ajang pembaruan politik dan regenerasi kepemimpinan.

“Kalau memang mau melakukan pembaruan genetika politik Golkar di Sulsel, ya memang sudah saatnya dilakukan. Partai-partai lain juga bergerak ke arah itu. Regenerasi dan pematangan generasi muda harus diperhatikan,” tegas Ridwan.

Hingga kini, Musda Golkar Sulsel belum memiliki kepastian jadwal.

Sementara itu, DPP Golkar di bawah kepemimpinan Bahlil Lahadalia lebih dulu menjadwalkan Musda Golkar Sulawesi Barat pada akhir Agustus atau awal September 2025

Comment