PHINISIMEDIA.COM, MAKASSAR – Ketua TP PKK Kota Makassar, Melinda Aksa, terkesan dengan inovasi warga dalam mengelola sampah organik saat mengunjungi Bank Sampah Unit (BSU) Lamber di Jalan Borong, Kamis (4/9/2025).
Melinda menyaksikan langsung bagaimana sampah rumah tangga, termasuk limbah UMKM, disulap menjadi pakan maggot, eco enzyme, hingga kasgot bernilai ekonomi. Ia pun menegaskan dukungan penuh terhadap perluasan model pengelolaan seperti ini ke TPS3R lain se-Kota Makassar.
“Pengelolaan seperti ini harus terus kita dukung dan sebarkan. Harapannya, semakin banyak TPS3R dan BSU yang meniru inovasi pengelolaan sampah berbasis maggot,” ujar Melinda.
Melinda juga memberikan apresiasi kepada warga dan pengelola BSU Lamber yang berhasil mengolah sampah organik menjadi produk bermanfaat.
Ia bahkan meminta data TPS3R aktif yang sudah mengembangkan budidaya maggot, agar dapat dijadikan contoh praktik baik di wilayah lain.
“Saya ingin data TPS3R yang sudah memiliki maggot, supaya kita bisa belajar dari yang berhasil. Pengelolaan seperti ini sangat baik, tidak hanya membantu lingkungan, tapi juga menambah nilai ekonomi bagi warga,” tambahnya.
Budidaya maggot dan produksi eco enzyme di BSU Lamber terbukti mampu mengubah sampah organik menjadi peluang pemberdayaan sekaligus sumber pendapatan baru.
Agus, pengelola BSU Lamber, menyampaikan bahwa sebagian warga rutin menyetor sampah organik untuk pakan maggot, termasuk kulit lumpia dari usaha UMKM sekitar.
“Sampah organik yang masuk ke sini rata-rata 10–15 kilogram setiap tiga hari. Kami juga memanfaatkan ampas kelapa dari pasar untuk fermentasi eco enzyme,” jelas Agus.
Selain itu, lanjutnya, hasil kasgot (kotoran maggot) yang diolah warga dapat dijual hingga Rp10.000 per 200 ons.
Kunjungan ini menegaskan komitmen Pemerintah Kota Makassar bersama TP PKK dalam mendukung pengelolaan sampah berbasis masyarakat.
Melalui inovasi warga, sampah organik bukan lagi menjadi masalah, melainkan peluang bagi ekonomi keluarga dan solusi menjaga lingkungan tetap sehat
Comment